A. PENDAHULUAN
Ilmu
pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan
gejala alam, meliputi asal usul alam semesta dengan segala isinya, termasuk
proses, mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi. Manusia memilki
rasa ingin tahu terhadap alam hingga menyebabkan diperolehnya pengetahuan dari
alam semesta ini. Pengetahuan dari alam semesta inilah yang nantinya akan
berkembang dan menjadi dasar ilmu pengetahuan alam.
Dengan
pengetahuan tersebut, informasi akan terus bertambah dan berkembang dari masa
ke masa, serta berkembang sesuai zamannya, sejalan dengan cara berfikir dan
alat bantu yang ada pada saat itu.Oleh karena itu, pengetahuan alam sangat
penting dalam kehidupan dan perkembangan zaman
Sejalan
dengan cara berfikir dan sifat manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang
sudah diketahuinya, menjadikan ilmu pengetahuan menjadi siklus yang akan terus
berkembang. Munculnya istilah “metode ilmiah” tidak lepas dari hal di atas.
Dalam hal ini, metode ilmiah merupakan jembatan untuk berkembangnya ilmu
pengetahuan alam. Betapa pentingnya ilmu pengetahuan alam dengan bantuan metode
ilmiahnya menjadikan berbagai negara dan elemen-elemen di dalamnya berlomba
lomba untuk menjadi lebih baik lagi. Karena berbeda zaman akan berbeda pula
pengetahuan yang di dapat serta bertambah pula pengetahuan yang ada. Ilmu
pengetahuan alam sangat berpengaruh pada segala aspek dan segala bidang. Metode
ilmiah menjadi suatu yang penting yang di dalamnya terdapat langkah langkah
operasional yang mendukung terciptanya pengetahuan.
Di era globalisasi saat ini sangat dituntut untuk penemuan hal-hal yang yang baru, pengetahuan yang baru agar bisa bersaing dan bisa mengimbangi perkembangan yang ada. Dengan metode ilmiah IPA klasik tercipta banyak sekali ilmu pengetahuan yang menjadi dasar untuk metode ilmiah IPA modern yang nantinya akan menemukan pengaetahuan-pengetahuan yang baru dengan alat bantu dan cara berfikir yang lebih dari IPA klasik.
B
.METODE ILMIAH SEBAGAI DASAR IPA
Manusia
memiliki kecenderungan untuk menanggapi rangsangan yang ada di sekitarnya,
termasuk gajala-gejala di alam semesta ini. Tanggapan terhadap gejala-gejala
dan peristiwa-peristiwa yang ada ini di alam semesta ini akan menjadi sebuah
pegalaman yang akan terus berkembang karena rasa keingin tahuan manusia.
Pengalaman-pengalaman inilah yang nantinya menjadi pengetahuan dan diwariskan
kepada generasi berikutnya.
Ilmu tentang alam
merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Artinya, hasil
percobaan yang dilakukan manusia akan menghasilkan suatu konsep yang mendorong
dilakukannya percobaan-percobaan berikutnya, karena ilmu alam bertujuan untuk
mencari kebenaran yang relatif dari suatu hal.
Tidak
semua pengetahuan dapat disebut ilmu, karena ilmu merupakan pengetahuan yang
cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu. Adapun syarat-syarat suatu
pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu adalah sebagai berikut:
a) Logis
Pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.
b) Objektif
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh fakta empiris.
c) Metodik
Pegetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur, dirancang, diamati, dan dikontrol.
d) Sistematik
Pengetahuan disusun dalam satu sistem yang saling berkaitan dan menjelaskan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
e) Universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan di mana saja yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang sama.
a) Logis
Pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.
b) Objektif
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh fakta empiris.
c) Metodik
Pegetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur, dirancang, diamati, dan dikontrol.
d) Sistematik
Pengetahuan disusun dalam satu sistem yang saling berkaitan dan menjelaskan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
e) Universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan di mana saja yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang sama.
f ) Komulatif
Berkembang dan tentatif, sesuai dengan
khasanah ilmu pengetahuan yang selalu bertambah dengan hadirnya ilmu
pengetahuan yang baru. Ilmu pengetahuan yang terbukti salah harus diganti
dengan ilmu pengetahuan yang benar.
Untuk mencapai kebenaran, yakni persesuaian
antara pengetahuan dan objeknya, tidaklah terjadi secara kebetulan, tetapi
harus menggunakan prosedur atau metode yang tepat, yaitu prosedur atau metode
ilmiah (scientific method) .Adapun Kelebihan dan kekurangan ilmu
alamiah ditentukan oleh metode ilmiah, maka pemecahan segala masalah yang tidak
dapat diterapkan metode ilmiah, tidaklah ilmiah.
1. Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan suatu cara yang
digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan suatu permasalahan, serta
menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur, dan terkontrol.
Metode
Ilmiah, yaitu gabungan antara dua pendekatan rasional(deduktif) dan pendekatan
empiris (induktif). Metode Ilmiah, merupakan cara dalam memperoleh pengetahuan
secara ilmiah.Descartes adalah pelopor dan tokoh rasionalisme. Menurut dia,
rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian. Hanya rasio sajalah
yang dapat membawa orang pada kebenaran dan dapat memberi pimpinan dalam segala
jalan pikiran.
Kaum
rasionalis menggunakan metode deduktif. Dasar pikiran yang
digunakan dalam penalarannya diperoleh dari ide yang menurut anggapannya sudah
jelas, tegas dan pasti, dalam pikiran manusia.Kelemahan rasionalise yaitu
bersifat abstrak, tidak dapat dievaluasi, kemungkinan dapat diperoleh
pengetahuan yang berbeda dari obyek yang sama, cenderung bersifat subyektif dan
solpsistik, yaitu hanya benar dalam kerangka pemikiran tertentu yang berbeda
dalam otak orang yang berfikir tersebut.
Kaum
empirisme berpendapat bahwa pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat penalaran
rasional yang abstrak, tetapi lewat pengalaman yang konkrit, berpegang pada
prinsip keserupaan, pada dasarnya alam adalah teratur, gejala-gejala alam
berlangsung dengan pola-pola tertentu. Dengan mengetahui kejadian masa lalu
atau sekarang akan dapat diramalkan kejadian di masa datang. Kelemahannya belum
tentu sistimatis, dan keterbatasan alat yang digunakan (misal panca indera).
2. Ciri Metode Ilmiah
Agar
supaya himpunan pengetahuan ini dapat disebut ilmu pengetahuan harus digunakan
perpaduan antara rasionalisme (deduksi) dan empirisme (induksi), yang dikenal
sebagai metode keilmuan atau pendekatan ilmiah.
Menurut H.
Abu Ahmadi dan A. Supatmo :
Ciri-ciri
metode ilmiah yaitu : obyektivitas (bebas keyakinan, perasaan dan prasangka
pribadi serta bersifat terbuka) , konsisten dan sistimatik.
Menurut Abdullah
Aly dan Eny Rahma :
Ciri
ilmiah : obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum
Menurut Maskoeri
Jasin :
Ciri
ilmiah : teratur, sistematis, berobyek, bermetode dan berlaku secara universal.
Kriteria Sebuah Metode Ilmiah Yang Baik:
· Berdasarkan fakta.
· Bebas dari prasangka.
· Menggunakan prinsip-prinsip analisis.
· Menggunakan ukuran objektif.
· Menggunakan teknik kuantitatif.
3. Langkah-langkah
Operasional Metode Ilmiah
a. Perumusan masalah
yang
dimaksud dengan masalah yaitu pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana
tentang obyek yang teliti. Masalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal
faktorfaktor yang mempengaruhinya.
b. Penyusunan hipotesis
yang
dimaksud hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban
untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis
merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis
juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus
diuji ebenarannya dalam suatu obserevasi atau eksperimentasi.
c. Pengujian hipotesis
yaitu
berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah
diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung
hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga
melalui uji coba atau eksperimentasi, kemudian fakta-fakta dikumpulkan melalui
penginderaan.
d. Penarikan kesimpulan
penarikan
kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta (data)
untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak.
Hipotesis
itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan
hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis
yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara
ilmiah, dan
merupakan
bagian dari ilmu pengetahuan. .
perkembangan
ilmu pengetahuan alam yang senantiasa dikelilingi landasan ilmu.
Berdasarkan
urutan stratanya, ada tiga jenis landasan ilmu:
a. Hipotesis, merupakan dugaan mengenai masalah yang diambil dari pengetahuan yang telah ada.
b. Teori, merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun dimungkinkan adanya koreksi.
c. Hukum/dalil, merupakan teori yang terbukti kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.
a. Hipotesis, merupakan dugaan mengenai masalah yang diambil dari pengetahuan yang telah ada.
b. Teori, merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun dimungkinkan adanya koreksi.
c. Hukum/dalil, merupakan teori yang terbukti kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.
Keseluruhan
langkah tersebut di atas harus ditempuh melalui urutan yang teratur, langkah
yang satu merupakan landasan bagilangkah berikutnya. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara
sistimatis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris
Langkah –langkah metode ilmiah dapat
digambarkan:
4. Keunggulan dan
keterbatasan metode ilmiah
Keunggulan metode ilmiah :
a.
Metode ilmiah dapaat memberikan latihan dan kebiasaan berpikir sistematis,
logis,dan analitis
b.
Menempuh sikap yang baik, jujur, obyektif terbuka, didiplin dan toleran
c.
Menolak paham takhayul dan pendapat apriori atu menolak suatu pendapat tanpa
adanya bukti nyata
Keterbatasan metode ilmiah :
a.
Kelemahan dari panca indera
b.
Keterbatasan dari alat yang digunakan
c.
Kebenarannya hanya bersifat sementara (tentative)
d.
Sulit memilih fakta yang benar benar berkaitan dengan masalah yang akan
dipecacahkan
e.
Dua fakta yang tampak belum tentu berkaitan menunjukkan hubungan sebab akibat
C.
PERKEMBANGAN IPA
Awal
dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam,
mencatatnya kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula
terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin
bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya.
Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya manusia mampu melakukan
eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Dari
hasil eksperimen ini kemudian diperoleh pengetahuan yang baru. Setelah manusia
mempu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen ini lahirlah IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam) sebagai suatu ilmu yang mantap.
1. SEJARAH PERKEMBANGAN
IPA
a. Zaman Kuno
Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kuno
berasal dari kemampuan mengamati dan membeda-bedakan, serta dari hasil
percobaan yang sifatnya spekulatif atau trial and error. Semua
pengetahuan yang diperoleh diterima sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk
mencari asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu.
Pada
saat manusia mulai memiliki kemampuan menulis membaca dan berhitung maka
pengetahuan yang terkumpul dicatat secara tertib dan berlangsung terus menerus.
Misalnya dari pengamatan dan pencatatan peredaran matahari, ahli
astronomi Babilonia menetapkan pembagian waktu, tahun dibagi dalam 12 bulan,
minggu dibagi dalam 7 hari dan hari dalam 24 jam. Selanjutnya jam dibagi dalam
60 menit dan menit dalam 60 detik. Kemudian satuan enam puluh ini juga
digunakan untuk
pengukuran
sudut, 60 detik sama dengan 1 menit, 60 menit sama dengan 1 derajad dan satu
lingkaran penuh sama dengan 360o.
Demikian
pula ahli Babilonia dapat meramalkan terjadinya gerhana matahari, tiap 18 tahun
tambah 10 atau 11 hari. Ini terjadi kira-kira 3000 SM.
Pada
tahun 2980-2950 SM telah dapat dibangun piramid di Mesir untuk menghormati dewa
agar tidak terjadi bahaya banjir di sungai Nil. Pembangunan piramid itu
menunjukkan bahwa pengetahuan teknik bangunan dan matematika khususnya geometri
dan aritmatika telah maju. Kurang lebih tahun 1.600 SM orang mesir telah
menghitung keliling lingkaran sama dengan tiga kali garis tengahnya sedang luas
lingkaran sama dengan seperdua belas kuadrat kelilingnya.
b. Zaman Yunani Kuno
Perkembangan
ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman Yunani, disebabkan oleh
kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. Pada tahap ini manusia tidak
hanya menerima
pengetahuan
sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawab tentang
asal-usul dan sebab-akibat dari segala sesuatu.
1.Thales (624-548 SM)
Ahli filsafat dan matematika, pelopor
dari segala cabang ilmu. Ia dianggap orang pertama yang mempertanyakan dasar
dari alam dan segala isinya. Thales berpendapat bahwa pangkal segala sesuatu
adalah air: dari air asal segala sesuatu, kepada air pula ia akan kembali.
Disamping itu dia juga menyatakan bahwa bintang mengeluarkan cahaya sendiri,
sedangkan bulan menerima cahaya dari matahari.
2. Anaximenes (588-526 SM)
Berpendapat bahwa zat dasar adalah
udara. Segala zat terjadi dari udara yang merapat dan merenggang. Pendapat ini
mungkin dihubungkan dengan kenyataan bahwa manusia itu tergantung kepada
pernafasan.
3. Anaximander (610-546 SM)
Berpendapat langit dengan segala isinya itu
mengelilingi bumi dan sebenarnya langit yang nampak itu hanya separohnya
4. ]Heraklitos (535-475 SM)
Menyatakan bahwa api adalah asal segala
sesuatu, sebab api ini yang menggerakkan sesuatu, menghidupkan alam semesta,
yang berubah-ubah sifatnya didalam proses yang kekal. Yang kekal hanyalah
perubahan, segala sesuatu adalah mengalir.
5. Pythagoras (580-499 SM)
Mengemukakan 4 unsur dasar yaitu bumi,
air, udara, dan api. Dalam bidang matematika menemukan dalil yang terkenal
yaitu bahwa kuadrat panjang sisi miring sebuah segi tiga siku-siku sama dengan
jumlah kuadrat panjang kedua sisi sikusikunya.
6. Empedokles (495-435 SM)
Menerima 4 unsur dasar menurut
Pythagoras dan menyatakan bahwa sifat segala benda terjadi dari pencampuran
keempat unsur itu dalam perbandingan yang berbeda. Keempat unsur itu adalah
sifat panas, dingin, basah dan kering. Kering dan dingin membentuk bumi, panas
dan kering unsur pembentuk api. Air dari basah dan dingin, udara dari basah dan
panas. Selain itu juga dinyatakan bahwa segala benda yang sejenis akan tarik
menarik, sedang yang berlawanan akan tolak
menolak.
7. Leukippos dan Demokritos (460-370 SM)
Dalam mencari unsur dasar dari segala
sesuatu Leukippos & Demokritos mengemukakan
teori
atom sebagai berikut : Zat memiliki bangun butir. Segala zat terdiri atas atom,
yang tidak dapat dibagi, tak dapat dimusnahkan tak dapat diubah. Atom-atom
dapat berbeda dalam jumlah dan susunan atom. Semua perubahan akibat dari
penggabungan dan
penguraian
atom menurut hukum sebab akibat. Tidak ada masalah kebetulan dan ciptaan. Yang
ada hanyalah atom dan kehampaan
8. Plato (427-345 SM)
Menyangkal teori atom, yang menganggap
bahwa kebaikan dan keindahan itu timbul dari sebab-akibat mekanik. Plato
menyatakan bahwa pengetahuan yang benar adalah yang sejak semula telah ada
dalam alam pikiran atau alam ide. Apa yang nampak oleh pancaindera hanyalah
bayangan belaka. Pengalaman yang kekal dan benar adalah yang telah dibawa oleh
roh dari alam yang gaib.
9. Aristoteles (384-322 SM)
Menerima 4 unsur dasar: tanah, udara,
air dan api dan menambahkan unsur yang kelima
yaitu
eter atau "quint essentia". Ia menganggap unsur yang satu dapat
berubah menjadi unsure yang lain, kecuali eter yang tak dapat berubah. Dari air
dan tanah yang menjadi masak terjadi garam, biji dan logam. Emas adalah logam
yang tidak mengandung tanah. Logam perak, tembaga, timah putih dan besi, pada
dasarnya banyak mengandung tanah. Semua logam akan mengalami proses memasak
menjadi logam mulia, yaitu emas.
Pendapat
bahwa unsur berubah menjadi unsur lain inilah yang menjadi dasar dari alkimia
untuk mengubah logam biasa menjadi emas.
Pendapat
Aristoteles yang lain adalah bahwa untuk mencari pengetahuan yang benar adalah
dengan jalan pikiran secara deduktif. Berbeda dengan Plato, Aristoteles
menyangkal bahwa pengetahuan
yang
benar itu berasal dari dunia yang gaib. Melainkan menghargai pengetahuan yang
diperoleh dan dibuktikan dengan pancaindera.
10. Ptolomeus (127-151)
Berpendapat bahwa bumi sebagai pusat
jagat raya, bintang dan matahari mengelilingi bumi (geosentrisme). Planet
beredar melalui orbitnya sendiri dan terletak antara bumi dan bintang. Karya
Ptolomeus ditulis sekitar tahun 150 dan diberi nama Syntaxis, yang kemudian
oleh bangsa Arab dinamakan Almagest yang menjadi ensiklopedia dalam ilmu
perbintangan.
Pendapat
dan pandangan dari Aristoteles serta Ptolomeus berpengaruh sangat lama sampai
dengan menjelang zaman modern, yaitu sampai zaman
Galileo, Geosentrisme diganti dengan heliosentris (matahari sebagai pusat jagat
raya).
c. Zaman Pertengahan
Zaman Alkimia (abad 1-2)
Ahli
alkimia menerima pendapat empat buah unsur dan bahkan menambahkan tiga lagi,
yaitu: air raksa, belerang dan garam. Disini pengertian usur lebih dimaksudkan
sebagai sifatnya daripada unsur itu
sendiri.
Air
raksa = logam yang mudah menjadi uap.
Belerang
= mudah terbakar dan memberi warna.
Garam
= tak dapat terbakar dan bersifat tanah.
Zaman Latrokimia (latros = Tabib)
Beberapa
cendekiawan Islam diantaranya :
Al Khowarisni (825)
Menyusun buku Aljabar dan Artimatika yang
kemudian mendorong
penggunaan sistim desimal. Menurut
catatan sejarah karya Al Khowarisni merupakan pengembangan dari karya bangsa
Hindu yang bernama Aryabhata (476) dan Brahmagupta (628). Kemudian Omar Khayam
(1043-1132) ahli matematika dan
astronomi;
Abu Ibnusina (atau Avicenna, 980- 1137) menulis buku tentang kedokteran.
Secara
garis besar sumbangan bangsa Arab dalam pengembangan pengetahuan alam adalah:
1).
Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan kemudian
menyebarkan ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa.
2).
Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam lapangan
kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi.
3).
Memantapkan penggunaan sistim penulisan bilangan dengan dasar sepuluh dan
ditulis dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak pada letaknya.
Contoh
:
Bilangan
2132 = paling depan berarti dua ribuan, berturut-turut kebelakang, satu
ratusan, tiga puluhan dan dua satuan. Cabang matematika elementer yaitu aljabar
diawali dan dikembangkan bangsa Arab.
d. Zaman Modern, Timbulnya Ilmu Pengetahuan Alam
Pengetahuan
yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai abad pertengahan sudah banyak tetapi
belum sistimatis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu. Biasanya
pemikiran diwarnai cara berpikir filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah
alat sempurna dikembangkan metode eksperimen.
Roger Bacon (1214-1294)
Menyatakan bahwa pada hakekatnya ilmu
pengetahuan alam adalah ilmu yang berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan
dibentuk dari pengalamnan, penyelidikan dan percobaan. Matematika merupakan
dasar untuk berpikir dan merupakan kunci untuk mencari kebenaran dalam ilmu
pengetahuan.
Leonardo da Vinci (1452-1519)
Pernah menyatakan bahwa: Percobaan tidak
mungkin sesat, yang tersesat adalah pandangan dan pertimbangan kita.
Francis Bacon (1561-1626)
Berpendapat bahwa cara berfikir induktif
merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai kebenaran. Hanya percobaan dan
penyelidikan yang menumbuhkan pengertian terhadap keadaan alam.
Mulai
saat itu kegiatan eksperimen ditingkatkansehingga cara memperoleh pengetahuan
dilakukan dengan langkahlangkah:
1).
Observasi dan pengumpulan data
2).
Menyusun model atau ramalan generalisasi
3).
Melakukan eksperimen untuk menguji ramalan atau generalisasi
sehingga
diperoleh kesimpulan atau hukum yang lebih mantap.
Nicolas Copernicus (1473-1543)
Ahli astronomi, matematika dan
pengobatan.
Karyanya
al:
1).
Matahari adalah pusat dari sitim tatasurya (heliosentrisme)
2).
Bumi mengelilingi matahari sedangkan bulan mengelilingi
bumi.
Johannes Keppler (1571-1630)
1). Orbit dari semua planet berbentuk
elips.
2). Dalam waktu yang sama, maka garis
penghubung antara planet dan matahari selalu melintas bidang yang luasnya sama
3).
Pangkat dua dari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengelilingi
matahari adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu
dengan matahari.
Galileo Galilei (1546-1642)
Antara lain menemukan 4 hukum gerak,
penemuan tata bulan planet Jupiter, mendukung heliosentrisme dari Copernicus
dan hukum Keppler. Ia juga menyatakan bahwa bulan tidak datar, penuh dengan
gunung, planet Mercurius dan Venus tidak memancarkan cahaya sendiri dan juga
menemukan 4 buah bulan pada planet Jupiter. Penemuannya ini didasarkan atas
pengamatan dengan alat teropong bintangnya.
Perkembangan
IPA sangat pesat setelah dikenalkannya konsep fisika kuantum dan relativitas
pada abad 20. Konsep yang modern ini mempengaruhi konsep IPA secara keseluruhan
dan menyebabkan adanya revisi serta penyesuaian-penyesuaian konsep ke arah yang
modern. Dengan demikian, terdapat dua konsep IPA yang berkembang, yakni IPA
Klasik dan IPA Modern.
2. IPA KLASIK DAN IPA MODERN.
a. Pengertian IPA Klasik
IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Di samping kajian yang bersifat makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada teori.
IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Di samping kajian yang bersifat makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada teori.
b. Pengertian IPA Modern
IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
Berdasarkan
pengertian IPA Klasik dan IPA Modern yang dipaparkan di atas, dapat diketahui
bahwa penggolongan IPA menjadi IPA Klasik dan IPA Modern didasarkan pada
konsepsi, yang meliputi cara berfikir, cara memandang, dan cara menganalisis
suatu gejala alam.Namun pada IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari
awal, yakni didasarkan dari hasil eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA
Klasik lebih dangkal karena terbatas pada media atau alat bantu penelitian.
Sedangkan pada IPA Modern, suatu pengetahuan diperoleh melalui eksperimen yang
dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada dan dengan bantuan
teknologi yang lebih canggih dan maju, maka kajian dari IPA Modern lebih
mendetail. Sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu
fenomena alam. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern merupakan
pengembangan dari IPA Klasik.
Abad 15 16 19 20
-Pseudo -Awal
IPA -revolusi
industri -IPA Modern
science sekarang -penemuan
mesin -alat riset
canggih
-Mitos -Heliosentris modern:
mesin uap -telaah mikroskopik
-logika -Liberalisme kertas,
cetak, dll -penemuan anomali
-Penemuan
alat -penemuan
alat teori
sebelumnya
bantu lebih
baik -konsep
baru
(modern) ¯
sifat: -mikroskopis
-analisis
tinggi
-abstraksi
dalam
Diagram Periode Pengembangan IPA
D.RUANG
LINGKUP IPA
1. ALAM SEMESTA
USAHA MANUSIA MENGENAL ALAM SEMESTA
1. Memberi nama
benda-benda angkasa, sebagai dewa yang berpengaruh thd kehidupan mahluk di bumi
2. Membaca gerak-gerik
langit, menentukan lama hari, bulan, dan tahun
3. Galileo (1564-1642)
· Tahun 1609, menjadi
orang pertama yang dapat mengamati bulan dan planet-planet melalui teleskop
· Bumi hanya sebuah
planet kecil di antara planet-planet yang lain
· Yupiter dikelilingi 4
bulan, bumi dikelilingi 1 bulan
4. Kepler (1571-1830)
· Penganut Ajaran
Copernicus
· Hukum Kepler
a.
Orbit planet mengelilingi matahari berupa elips, matahari sebagai pusat orbit
b.
Semakin jauh planet dari matahari, laju planet dalam orbitnya makin lambat
c.
Pangkat dua periode tempuh planet sebanding dengan pangkat tiga jarak
planet-matahari.
5. Isaac Newton
(1642-1772)
Mengembangkan
hukum Kepler, dilandasi mekanika, menghasilkan Hukum Gravitasi Semesta
(2
gaya yang bekerja pada planet: Inersia dan gravitasi)
6. Astronomi ® hukum cahaya,
gelombang elektromagnetik, kimia, fisika atom, dll
7. Albert Einstein
(1879-1955)
Merumuskan
kembali mekanika klasik sesuai hukum baru tentang cahaya
Di angkasa lepas terdapat berjuta-juta galaksi!
8. Abad XX, manusia
berhasil mendarat di bulan, mendekati venus, mengamati Mars, tinggal
berbulan-bulan lamanya di luar angkasa.
A. ALAM SEMESTA
· Terdiri dari semua
materi, termasuk tenaga dan radiasi, serta segala yang telah
diketahui
dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa
· Makrokosmos dan
mikrokosmos
· Mahluk hidup dan benda
mati
· Hukum-hukum alam,
kimia, dan fisika serta hukum lainnya
·
B. GALAKSI
· Galaksi (Yuniani: galaxias,
Milky Way) adalah kumpulan bintang-bintang, bersama dengan awan interstellar
berupa debu dan gas (nebulae) yang menempati volume yang sangat besar di
angkasa.
· Galaxies are formed of
stars together with interstellar clouds of dust and gas (nebulae) and vast
areas of space. They are rotating in space and many became spiral in form as a
results.
· Terdapat beratus-ratus
galaksi dengan berbagai bentuk dan ukuran.
· Tipe galaksi berdasarkan
bentuknya:
1. Galaksi elips
2. Galaksi spiral
3. Galaksi tidak
beraturan.
· Galaksi Elips adalah
galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang sudah tua, lebih
redup dibandingkan dengan tipe spiral, dengan banyak bintang merah besar,
mengandung sedikit awan gas dan debu interstellar, pembentukan bintang baru
sudah benrhenti.
· Galaksi Spiral berbentuk
spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus) dan lengan spiral dan cakaram
(disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae), dimana terdapat
pembentukan bintang aktif. Tipikal galaksi spiral terdiri dari 100.000 juta
bintang dan berdiameter 100.000 tahun cahaya. Mempunyai halo galaktik yang
mengandung gas dan debu, bintang individual dan globular cluster.
Galaksi
tak beraturan terdiri dari bermilyar-milyar bintang muda, tidak mempunyai
bentuk yang pasti.
Kecepatan
cahaya = 300.000 km/detik
=
1 milyar 80 juta km/jam
Pesawat
supersonik = 3.500 km/jam
Roket
= 30.000 km/jam
Jarak
yang ditempuh cahaya dalam 1 jam akan ditempuh oleh roket selama 36.000 jam =
4 tahun 2 bulan 12 hari
Garis
tengah galaksi Bima Sakti ± 100.000 tahun
cahaya
|
Galaksi
Bima Sakti (The Milky Way)
· Galaksi di mana Sistem
Tata Surya berada.
· Berbentuk spiral
raksasa yang bergerak berputar, diameter = 100.000 tahun cahaya.
· Bintang-bintang
bertebaran pada lengan spiral, ± 100.000 juta
bintang
· Matahari berada pada
lengan spiral, pada jarak 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi
· Mempunyai 2 galaksi
satelit yang lebih kecil: Large Magellanic Cloud dan Small Magellanic Cloud
Galaksi
Andromeda
· Berjarak 2,2 juta tahun
cahaya, galaksi spiral terdekat dari Milky Way
· Berdiameter 150.000
tahun cahaya dengan 300.000 juta bintang
· Mempunyai 2 galaksi
satelit kecil: M 32 dan NGC 205
|
|
|
|
|
|
|
BINTANG
· Stars are high
temperature balls of hydrogen and helium, so hot that nuclear
fusion reactions occur in their cores. There many different types of
stars, varying from cool dim red dwarfs to superhot superluminous blue giants.
· Matahari adalah bintang
· Bintang lain yang
terdekat adalah proxima centuri (berjarak 1,31 PC)
1
PC (parsec) = 206.265 AU (astronomical unit)
1
AU = jarak matahari ke Bumi = 149,6 juta km
· Temperatur dan Warna
Bintang
Blue 11.000o -
25.000oC Rigel, Regulus
Blue-white 8.000o -
11.000 oC Vega, Altait,
Sirius
White 6.000o -
8.000oC Polaris,
Procyon
Yellow-white 5.000o -
6.000oC Sun, Capella
Orange 3.500o -
5.000oC Aldebaran,
Arcturus
Red 3.000o -
3.500oC Betelgeuse,
Antares
2. SISTEM TATA SURYA
· Teori geosentris: bumi
sebagai pusat semesta, sedangkan matahari, bulan, planet-planet, dan bintang
berputar mengelilingi bumi (Aristotle, the great philosopher,
384-322 SM)
· Heracleides (375-230
SM): bumi berotasi pada sumbunnya
· Aristachus of Samos
(310-230 SM): rotasi harian bumi dan matahari sebagai pusat peredaran sementara
bumi, bulan, planet mengeliligi matahari pada orbit yang berbeda dan kecepatan
yang berbeda (teori heliosentris) ® terkubur selama
18 abad!
· Nicolaus Copernicus
(1473-1543) memunculkan kembali teori heliosentris (On theRevolution of the
Celestial Orbs)
Sistem
Tata Surya (The Solar System) adalah suatu sistem organisasi yang teratur
pada matahari di mana matahari sebagai pusat peredaran dan dikelilingi oleh
pengikut-pengikutnya (planet, satelit, asteroid, komet, dan meteor). Semua
pengikut matahari mengelilingi matahari dengan garis edar tertentu.
1. MATAHARI
· Matahari adalah bintang
kuning, berbentuk bola, dengan diameter 865.000 mi (1 mi = 1,609 km), lebih
dari 100X diameter bumi.
· Salah satu bintang
anggota galaksi Milky Way (Bima Sakti)
· Penting bagi proses
kehidupan di Bumi karena mensuplai panas, cahaya, dan radiasi lain
· Energi matahari
terbentuk dari reaksi inti untuk pembentukan materi (Reaksi ini dikenal sebagai proton-proton
chain):
1H1 + 1H1 ® 1H2 + +1e0 + n +
energi (lambat)
1H2 + 1H1 ® 2H3 + g +
energi (cepat)
2H3 + 2H3 ® 2H4 + 1H1 + 1H1 +
energi (cepat)
Reaksi
netonya :
1H1 + 1H1 + 1H1 + 1H1® 2H4 +2(+1e0)
+ 2g + 2n + energi
· Berotasi pada sumbunya
tiap 25 (di equator) dan 34 (di kutub) hari waktu Bumi.
· Temperatur pusatnya
diperkirakan 15 juta oC, berangsur-angsur turun hingga pada
permukaan, yang disebut photosphere, temperaturnya 6000 oC.
· Komposisi photosphere
matahari: 94% hidrogen, 5,9% Helium, dan 0,1% unsur yang lebih berat (karbon,
oksigen, nitrogen dan neon).
· Chromosphere (color
+ sphere), 12.000 mi di atas photosphere, terdiri dari hidrogen
· Corona adalah
atmosfer terluar matahari, terlihat sebagai halo putih saat gerhana total.
· Sunspots adalah
bagian permukaan matahari yang merupakan materi yang lebih dingin, terdiri dari
bagian pusat yang lebih gelap (umbra) dan bagian luar yang lebih terang (penumbra)
· Prominens, dikaitkan
dengan badai hebat yang terjadi di chromosphere. Berwarna merah, terdapat dalam
berbagai bentuk dan ukuran.
2.
PLANET
· Benda langit yang tidak
memiliki sumber cahaya sendiri
· Planet-planet dalam
Tata Surya berbeda-beda dalam ukuran dan komposisi, terdiri:
· Kelompok Planet Dalam:
planet-planet yang dekat dengan matahari, ukuran relatif kecil, solid, rocky,
massa jenis besar (Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars)
· Kelompok Planet Luar: planet-planet
yang jauh dari matahari, gas planets, terbentuk sebagian besar oleh
H dan He (Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet terluar, Pluto,
berukuran kecil dan terdiri dari es)
a.
MERKURIUS
· Planet terdekat dengan
matahari (45,6 juta - 69,28 juta km)
· Planet terkecil di
antara planet-planet kelompok planet dalam (Æ 4848 km)
· Satu kali orbit
(revolusi): 88 hari, satu kali rotasi: 58,5 hari
· Gravitasi: 0,3
gravitasi bumi.
· Temperatur: 350oC
(siang hari) dan -170 oC (malam hari)
· Rocky planet (inti:
besi, mantel: batuan silikat)
· Tidak mempunyai
atmosfer dan tidak mempunyai satelit.
b. VENUS
· Sering disebut Bintang
Timur (Evening Star atau Morning Star)
· Planet terdekat dengan
Bumi, objek yang paling terang setelah matahari dan bulan
· Ukurannya hampir sama
dengan Bumi (Æ 12.100 km)
· Revolusi: 225 hari
Rotasi:
243 hari, dengan arah yang berlawanan dengan rotasi hampir semua planet yang
lain
· Permukaannya
diselubungi oleh hamparan awan tebal (± 48 km) dari
karbon dioksida yang menyebabkan gejala rumah kaca. Temperatur
permukaan mencapai 464oC, lebih panas dari Merkurius
Tidak
mempunyai satelit.
c. BUMI
· Planet ketiga dalam
Tata Surya
· Mengorbit pada jarak
149.565.600 km dari matahari
· Terbesar diantara
planet dalam kelompok planet dalam (Æ 12.756 km)
· Revolusi: 365,25 hari,
rotasi: 23 jam 56 menit 4 detik
· Dari angkasa terlihat
biru, coklat, dan hijau dengan pola awan putih
· Satu-satunya planet
yang diketahui mendukung kehidupan, karena adanya atmosfer yang sesuai
· Semua isi Bumi
mempunyai berat karena gaya gravitasi.
· Lapisan-lapisan Bumi
terdiri dari:
- lapisan Barisfer (Inti
Bumi)
- Lithosfer (Kulit Bumi)
- Hidrosfer (Lapisan Air)
- Atmosfer (Lapisan
Udara)
· Mempunyai satu satelit
(Bulan)
- bulan berevolusi
mengelilingi Bumi sekali dalam 27,3 hari
- orbit bulan eksentrik
terhadap Bumi
bulan
tidak mempunyai cahaya sendiri, hanya merefleksikan cahaya matahari.
d.
MARS
· Sering disebut Planet
Merah atau Si Muka Merah
· Berukuran kecil (Æ 6796 km)
· Revolusi: 687 hari,
rotasi: 24 hari 37 mnt 22,6 detik
· Temperatur jauh lebih
dingin daripada Bumi (-111oC s.d -123oC)
· Permukaannya bergunung
dan berlembah (Mons Arsia dan Mons Olimpia, serta Lembah Mariner)
· Mempunyai 2 buah
satelit: Phobos dan Deimos
· Sekarang diketahui
bahwa Mars kering dan tidak ada bukti tentang keberadaan mahluk hidup
e. YUPITER
· Planet terbesar dalam
Tata Surya (Æ 142.800 km, 11X Bumi)
· Revolusi: 11,86 tahun,
rotasi 10-15 jam
· Inti kecil dari silikon
dan besi diselubungi hidrogen dalam bentuk metalik karena tekanan yang sangat
tinggi
· Misi Voyager: Jupiter
mempunyai sabuk (ring) yang terbentuk dari debu dan partikel batuan.
· Mempunyai 16 satelit
yang berada dalam 4 kelompok
- 4 satelit terdekat:
Amalthea, Metis, Adrastea dan Thebe
- 4 satelit Galileans:
Satelit-satelit berukuran besar: Io, Europa, Ganymede, dan Callisto
- 4 Satelit di sebelah
luar Galileans: Leda, Himalia, Lysithea, dan Elara
- 4 satelit terluar:
Ananke, Carme, Pasiphae, dan Sinope
· Dari bumi tampak
sebagai planet yang bersinar (paling bersinar setelah Venus)
f. SATURNUS
· Planet kedua terbesar
setelah Yupiter (Æ 120.000 km)
· Planet yang teringan
(with a density less than water - it would float!)
· Planet terindah dalam
pandangan karena memiliki gelang-gelang yang menakjubkan
· Revolusi: 29,5 tahun,
rotasi: 10 jam 14 menit
Mempunyai
21 satelit: Mimas (terdalam), Enceladus, Tethys (hanya terdiri dari es), Dione,
Rhea, Titan (terbesar, terbesar kedua setelah Ganymede dalam Tata Surya),
Hyperion, Iapetus, Phoebe (terkecil).
g. URANUS
· Garis tengah 51.520 km
· Revolusi: 84 tahun,
rotasi: 17,24 jam
· Terlihat sebagai planet
berwarna biru-hijau
· Sumbu Uranus sering
sejajar dengan lintasannya
· Berdasarkan misi
Voyager (1986): terdapat 15 satelit
5
satelit terluar terbentuk dari batuan dan es, berwarna abu-abu gelap: Miranda,
Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon
h. NEPTUNUS
· Johann Galle meramalkan
posisinya (1846)
· Berdiameter 49.500 km
· Revolusi: 164,8 tahun,
rotasi: 16 jam 3 menit
· Mempunyai 8 satelit:
Triton dan Nereid serta 6 satelit lainnya yang ditemukan oleh misi Voyager II
(1989).
i.
PLUTO
· Planet terjauh dari
matahari dengan orbit yang sangat eksentrik
· Berukuran garis tengah
5.900 km
· Revolusi: 248 tahun,
rotasi: 6,4 hari
· Mempunyai satu satelit:
Charon (James Christy, 1978)
3. ASTEROID
· Asteroid: planet-planet
kecil berada di lintasan antara kelompok planet dalam dan planet luar (antara
Mars dn Yupiter).
· Bervariasi antara tipe
karbon dan tipe silikon (carbonaceous and siliceus type).
· Ceres adalah
asteroid terbesar yang telah diketahui (Æ 1000 km). Chiron adalah
asteroid asing yang mengorbit di antara Saturnus dan Uranus.
3. KOMET
· "Bintang
berekor"
· Mengelilingi matahari
dengan orbit eliptikal
· Periode orbit bisa
sangat lama dan sangat jauh dari Tata Surya
· Tidak memiliki cahaya
sendiri
· Komet mempunyai inti
yang mengandung air beku, methan, karbondioksida, partikel batuan, dikelilingi
debu dan gas.
· Diberi nama berdasarkan
penemunya:
· Komet Halley (Edmud
Halley) yang muncul kedalam Tata Surya setiap 74-78 tahun (terakhir tampak pada
1986)
· Komet Kohoutek (Lubos
Kohoutek), muncul tahun 1975, diperkirakan akan muncul kembali 75.000 tahun
yad.
4. METEOR
· Benda langit yang
sangat kecil, bergerak mengelilingi matahari seperti planet.
· Ketika melintas terlalu
dekat ke Bumi dan memasuki lapisan atmosfer akan terlihat berbentuk jalur
cahaya
· Hujan meteor sering
terlihat berkala di Bumi, yang terkenal adalah hujan Perseid yang menerangi
langit malam pada setiap 27 Juli dan 17 Agustus
· Meteor dapat muncul
sebagai individu dan tidak terduga atau berkelompok dan muncul setiap tahun
atau setiap beberapa tahun sekali.
· Bergerak dalam jalur
tertentu, maka muncul dari titik yang sama di langit:
- Perseid dari Perseus
- Lyrid (muncul April)
dari Lyra
- Taurid (muncul akhir
Oktober dan November) dari Taurus.